Mengenai Saya

Foto saya
Pekanbaru, Riau, Indonesia

Sabtu, 05 Februari 2011

Protes Al-Azhar, Al-Tahtawi Mundur dan Bergabung Bersama Rakyat

Jurubicara al-Azhar menegaskan telah mengundurkan diri dari jabatannya dan akan tetap bersama rakyat yang tengah melakukan demonstrasi di Bundaran Tahrir hingga lengsernya Hosni Mubarak, diktator Mesir.
Menurut laporan Fars, Mohamed Rifaa al-Tahtawi, Jurubicara al-Azhar kepada surat kabar al-Masry al-Youm menegaskan akan tetap bersama rakyat Mesir berdemonstrasi di Bundara Tahrir dan mendukung mereka sepenuhnya hingga Mubarak lengser.
Al-Tahtawi juga mengkonfirmasikan telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai jurubicara resmi Universitas al-Azhar agar langkah-langkah selanjutnya dalam mendukung rakyat Mesir tidak dihubungkan dengan al-Azhar.
Sekaitan dengan alasan penentangannya dengan rezim Mubarak, al-Tahtawi menjelaskan, “Agama Islam mengajarkan kepada kita untuk melawan segala bentuk kezaliman dan apa yang dilakukan pemerintah yang berkuasa di Mesir dalam menumpas kehendak rakyat merupakan contoh terbesar sebuah kezaliman.”
Mantan Jubir al-Azhar ini juga menegaskan pentingnya menjatuhkan hukuman kepada para perusuh pro-Mubarak yang menyerang warga yang tengah melakukan demonstrasi dan mengatakan, “Tidak masalah bila pendukung Mubarak juga turun ke jalan dan melakukan aksi yang sama, tapi mereka tidak punya hak untuk membunuh orang lain.”
Dikatakannya, “Penentangan terhadap rezim yang berkuasa akan terus berlanjut bila tuntutan rakyat agar Mubarak melepaskan kekuasaannya tidak didengarkan. Sementara tumbangnya Mubarak sejatinya awal dari solusi krisis yang terjadi.”
Al-Tahtawi menekankan pentingnya membentuk pemerintahan sipil di Mesir di mana rakyat secara aktif ikut dalam pemilihan wakil-wakilnya. Menurutnya, “Para demonstran tidak boleh mengakhiri aksi pemogokannya dengan imbalan janji-janji bohong yang sangat mungkin tidak akan direalisasikan.”
Bersamaan dengan dukungan Amerika atas rezim Mubarak, ulama al-Azhar mengambil sikap membela Mubarak dan merugikan rakyat dengan fatwa mereka yang mengharamkan siapa saja untuk ikut dalam aksi demonstrasi. (IRIB, 5/2/2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar